Minimalisme Apa Itu? Mencari Definisi Yang Tepat
Daftar Isi
Banyak orang mengira minimalisme hanya sebagai suatu paham desain, baik desain bangunan, pakaian, ataupun tata rias. Namun belakangan ini, paham minimalisme kerap mempengaruhi gaya hidup seseorang. Menurut penulis terkenal asal Skotlandia, Richard Holloway, minimalisme berarti kesederhanaan, kejernihan, dan ketunggalan yang memberikan hidup kekuatan, kejelasan , kesenangan yang bisa saja menghasilkan suatu seni yang hebat.
Joshua Becker dalam buku The More of Less menjabarkan penerapan minimalisme sebagai gaya hidup sebagai berikut:
MINIMALISME ADALAH KESENGAJAAN
Hal utama dalam minimalisme adalah unsur kesengajaan dan kesadaran terhadap hal hal yang kita hargai dalam hidup dan membuang hal yang membuat perhatian kita teralihkan dari esensi hidup yang sesungguhnya. Gaya hidup minimalis berarti fokus dalam kesadaran, kesengajaan yang diaplikasikan dengan harapan ada peningkatan kualitas di berbagai aspek hidup kita.
BEBAS DARI RASA POSESIF PADA BENDA ATAU BARANG
Budaya sekitar kita tanpa disadari mempengaruhi pola pikir dan keyakinan seseorang terhadap benda atau barang. Bahkan istilah "semakin banyak barang, semakin baik" tak ayal menjadi suatu tolak ukur kebahagiaan seseorang, hal ini seolah kebahagiaan seseorang hanya bisa diperoleh di Department Store atau Supermarket.
Minimalisme menawarkan kebebasan dari konsumerisme dan rasa posesif yang berlebihan pada suatu barang atau benda. Menantang orang untuk menemukan kebahagiaan melalui kualitas hubungan antar manusia yang baik, pengalaman, dan hal lain yang tidak bisa dibeli di toko.
PENYEGAR DARI RIUHNYA KESEHARIAN
Minimalisme memperlambat dan membebaskan kita dari histeria kehidupan sehari hari yang kerap riuh dan penuh tekanan. Kebebasan dan kesadaran untuk hanya melakukan hal hal yang penting, menyingkirkan distraksi, dan menjaga performa terbaik. Dengan melakukan hal tersebut, kita tidak hanya melakukan aktifitas "seadanya" atau "sekenanya" saja, tetapi dengan sadar sepenuh hati menambah nilai dalam hidup sehari hari.
BEBAS MENJADI DIRI SENDIRI
Lingkungan sekitar seperti keluarga, teman, kolega, dan tetangga, tanpa disadari terkadang membuat kita hidup dalam kepalsuan. Misal, harus punya rumah dengan barang yang banyak atau beberapa mobil supaya dianggap kaya, sibuk dengan beragam aktivitas agar terlihat memiliki banyak pekerjaan, berlebihan dalam berpakaian atau bertata rias supaya menutupi bermacam kekuranga, dan sebagainya.
Seolah lingkungan mengharuskan kita untuk menjaga image atau citra tertentu yang kenyataannya justru berolak belakang dengan apa yang kita inginkan. Hal seperti ini akan menghalau dari apa yang sesungguhnya kita butuhkan dan apa sebenarnya yang harus kita lakukan untuk menjalani keseharian dengan penuh nilai dan kesadaran. Dalam hal ini, minimalisme menggiring kita untuk hidup lebih sadar dengan apa yang kita inginkan dan tetap fit in atau sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan sekitar kita.
MEMBUANG BUDAYA KONSUMTIF
Kita hidup di dunia yang mengidolakan selebritis, gaya hidup serba mewah dan melimpah kerap terpampang di majalah, televisi, bahkan berlalu lalang di lini masa sosial media kita. Kehidupan mereka seolah menjadi standar yang diimpikan banyak orang, termasuk kita. Berapa banyak orang bekerja keras untuk mengejar kesuksesan hanya untuk hidup glamor, tenar, dan berlimpah harta? hampir semua orang melakukannya.
Minimalisme mengajarkan untuk membuang gaya hidup konsumtif yang kerap didengungkan media massa, oleh perusahaan periklanan, dan mungkin digagas oleh politisi. Minimalisme menyadarkan kita untuk mengurangi budaya konsumtif, mengajak kita untuk lebih sadar, berfikir perlahan, lebih tenang, dan lebih bersyukur dan lebih menikmati hidup yang kita jalani. Jika kita bertemu dengan orang yang hidup sederhana, kita sering kali sadar bahwa kita telah mengejar hal hal yang salah selama ini.
MINIMALIS BERMULA DARI DALAM DIRI
Minimalisme menghapus banyak kekacauan dalam hidup seseorang, baik dari secara fisik maupun non fisik. Secara fisik, contohnya bisa memiliki terlalu banyak benda, menyimpan banyak barang yang tidak terpakai, membeli barang yang tidak diperlukan, memiliki banyak aktivitas yang tidak efektif dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan, dan sebagainya.
Secara non fisik bisa berupa pemikiran yang tidak perlu, emosi-emosi yang sebenarnya merugikan tetapi kita tidak menyadarinya, terlalu berlarut larut di masa lalu, dan ketakutan ketakutan pada masa depan.
Gaya hidup minimalis mengakomodir bagaimana kesadaran dapat mengubah keseharian yang penuh tekanan menjadi lebih tenang, lebih sunyi, lebih terorganisir, dan mengalir penuh makna. Juga dapat membantu kita untuk menemukan kebebasan dan ketenangan dalam hati dan jiwa.
MINIMALISME BISA DICAPAI OLEH SEMUA ORANG
Gaya hidup penuh kesadaran, kesengajaan dan kesederhanaan bisa dicapai semua orang. Jika kita tertarik dan ingin tahu bagaimana cara menjalani hidup minimalis, serta mengaplikasikannya dalam keseharian, maka minimalisme dapat tercapai. Ketika menjalani gaya hidup tersebut, biasanya akan enggan untuk kembali ke gaya hidup sebelumnya sebab rasa tenang dan damai serta kelimpahan akan lebih terasa dari pada sebelum menjalani hidup minimalis.
Posting Komentar