Berjuang Meraih Mimpi di Negara Merdeka
Ilustrasi diambil dari iwanbanaran.com |
Beberapa hari ini saya banyak di kamar dan istirahat (tidur) karena sudah beberapa hari ‘demam’. Tadi ada dr Albert; ia mengatakan waktu tugas di Waingapu, kalau bertemu dengan pasien, demam, batuk, sesak nafas, sudah grogi, yakin dengan kuasa Tuhan. Syukurlah bahwa sampai saat ini, masih sehat. Bahkan menginginkan melayani orang sumba di Karitas.
Ini contoh didikan dari Don Bosco yang berhasil, walau tanpa asrama. Namun karena mainnya Gereja dan berteman dengan orang baik maka menjadi baik. Dan ia ingat dari mana ia berasal.
Saya ingin kalian mencontoh kebaikannya kalau berhasil nanti. Karena ada yang setelah berhasil lupa, bahkan melihat kita saja enggan.
Hal pertama ingin selalu saya tekankan bahwa asrama adalah rumah kita kedua. Artinya bahwa kita berbagi apa yang kita punya. Para pastor, bruder, frater, berbagi waktu kalian berbagai kemauan.
Kita tak bisa mendorong mobil yang mogok sama sekali dalam jangka waktu lama. Kita mendorong untuk menghidupkan dan setelah itu harusnya mobil bisa berjalan.
Kalian masih muda, bercita-citalah… berusahalah,,, bersahabatlah dengan siapapun yang baik…dengan cara yang baik, karena disitu kalian akan berkembang.
Kalian kompak! Kalian baik dan saya meyakini demikian, harusnya kalian menanamkan kepercayaan kepada diri kalian sendiri.
Kita sudah percaya, misal saya pulang jam 3 artinya kalian janji pada diri sendiri, itu kualitas kalian.
Para pejuang, pendahulu telah berjuang untuk membebaskan bangsa kita dari penjajahan. Jangan-jangan nanti kita yang jual negara ke Orang Asing. Itu sebabnya kalian harus belajar keras mengejar ketinggalan supaya kalian bisa jadi pedagang, pemborong, bisa melakukan yang lebih baik, karena kalian yang lebih tahu budaya kalian.
Selamat berjuang!
Posting Komentar