Page Nav

HIDE

Latest Quotes

{quotes} {latest}

Ads Place

Minggu Adven Pertama

Adven Adven adalah waktu untuk menantikan Kristus, mengharap kelahiran kembali Yesus dalam hidup kita. Advent juga waktu untuk membersihka...


Adven

Adven adalah waktu untuk menantikan Kristus, mengharap kelahiran kembali Yesus dalam hidup kita. Advent juga waktu untuk membersihkan hati dengan pertobatan dan membaharui hidup dengan merenungkan dan mengalami kedatangan Kristus dalam hidup kita. 

Selain kedatangannya ke dunia melalui kelahirannya, Yesus juga dapat masuk dalam hidup kita melalui Gerejanya; dalam Sakramen, Sabda Allah, Komunitas yang menyembahnya dan ketika kita mati -suatu saat nanti- dan akhirnya pada kedatangannya untuk kedua kalinya.

Lupa


Itu artinya bahwa hidup kita selalu dilingkupi oleh Yesus kapan saja, namun kenapa banyak kali kita lupa?  LUPA. karena itu enak, membebaskan sementara. Joko Pinurbo mempunyai puisi yang indah dengan judul LUPA.  

Pekerjaan yang paling mudah dilakukan adalah lupa. Tidak butuh kecerdasan. Tidak perlu pendidikan. Hanya perlu sedikit berpikir. Itulah sebabnya banyak orang tidak suka kalender, jam, dan tulisan. Menghambat lupa. Padahal lupa itu enak. Membebaskan Sementara.  
Musuh utama lupa ialah kapan. Teman terbaik lupa ialah kapan-kapan. Kapan dan kapan-kapan ternyata sering kompak juga.

Yesus mengingatkan  para murid, agar tidak terbuai dengan pesta pora dan kemabukan. Ia meminta mereka untuk mawas diri terhadap kesenangan duniawi. Apabila para murid terbuai, mereka akan lupa diri. Mereka juga akan bisa lupa akan kedatangan Tuhan, sehingga tidak siap menghadapi hari yang istimewa itu. karena itu, Yesus meminta para murid untuk berjaga-jaga  sambil  berdoa supaya hati mereka kuat. Ia ingin agar mereka tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. 

Tragedi Titanic

Pada zamannya, Titanic adalah kapal laut terbesar di dunia, dengan berat 46.328 ton, dan dianggap tidak dapat tenggelam. Namun, pada larut malam tanggal 14-15 April 1912, hal yang tidak terpikirkan terjadi pada yang tidak dapat tenggelam. Menjelang tengah malam, Titanic besar menabrak gunung es, merobek lubang setinggi tiga ratus kaki melalui lima dari enam belas kompartemennya yang kedap air. Tenggelam dalam dua setengah jam menewaskan 1.513 orang.  Sebelum Titanic tenggelam, peringatan demi peringatan telah dikirim untuk memberi tahu kru bahwa mereka sedang melaju kencang ke lapangan es, tetapi pesan itu diabaikan. Bahkan, ketika sebuah kapal di dekatnya mengirimkan peringatan mendesak, Titanic sedang berbicara dengan Cape Race tentang waktu para crew menemui penumpang yang tiba di dermaga di New York, dan menu makan malam apa yang harus disiapkan. Disibukkan dengan hal-hal sepele, Titanic menanggapi peringatan itu, “Diam. Saya berbicara dengan Cape Race. Anda mengganggu sinyal saya! ”  Mengapa begitu banyak yang mati malam itu? Mungkin para kru mengabaikan bahaya cuaca; tidak ada cukup sekoci di atas kapal; dan operator radio California terdekat sedang tidak bertugas; mungkin mereka yang bertanggung jawab tidak mengindahkan peringatan; mereka disibukkan dengan hal-hal lain! — Terkadang kita percaya bahwa 'kapal' kita tidak dapat tenggelam, hidup kita sepenuhnya direncanakan, dan hal yang tidak terpikirkan tidak akan pernah terjadi pada kita. Kita perlu membaca tanda-tanda zaman; kita perlu memperhatikan sinyal peringatan.  Tetapi jika kita disibukkan dengan hal-hal sepele dalam hidup kita akan melewatkan hal-hal yang paling penting sampai terlambat. 
 
Minggu Pertama Adven memberi kita peringatan untuk waspada, menunggu, dan bersiap.
 
Yesus menyadarkan kita akan kelemahan manusiawi kita  yakni lupa. Kita sering melupakan kehendak Allah karena terbuai dengan kesenangan-kesenangan kita. Kita lupa bahwa kehendak Allah itu sungguh baik, dimana kita sendiri  pun menikmatinya. Pada titik inilah dosa menggerogoti  hati kita. 
 
Marilah kita menerima tantangan dari mistikus Jerman Angelus Silesius “Kristus dapat dilahirkan seribu kali di Betlehem – tetapi semuanya sia-sia sampai Ia dilahirkan di dalam saya.” (Dikutip dalam Messenger Of The Heart: The Book Of Angelus Silesius, With Observations Oleh Frederick Franck (2005)
 

Persiapan apa yang bisa dilakukan? 

PERTAMA ADALAH BERDOA  

Berjaga-jagalah sambil berdoa, supaya mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak manusia. (Luk. 21.36)
 
Berdoa adalah salah satu cara agar kita mendapat kekuatan dan luput dari segala yang akan terjadi. Berdoa bukan soal seringnya, kerasnya, apalagi kelihatannya. Kebiasaan berdoa adalah baik, namun yang lebih penting adalah kesungguhannya. Berdoa dengan kesungguhan hati dengan penuh kepercayaan.   

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya. (Mat, 21:22).
 

KEDUA HIDUP DALAM KASIH 

Semoga Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain, dan dalam kasih terhadap semua orang, seperti kamipun menaruh kasih kepadamu.  (1 Tes 3:12)

# sudah mengasihi?  
… memang sudah kamu turuti. Tapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.  Mengasihi karena kewajiban, tuntutan, namun harusnya bukan demikian, mengasihi yang keluar dari hati, keinginan yang paling dalam. 

Ukuran mengasihi kita adalah Allah yang mengasihi.  Seperti yang dituliskan oleh Yohanes, Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Yoh 15:12

Tidak ada komentar

Advertisement