Vincenzo Cimatti: In Faenza
In Faenza
Vincenzo Cimatti |
Vincenzo Cimatti lahir di Faenza (Provinsi Ravena), Italia pada tanggal 15 Juli 1879, dari orang tua yang boleh dibilang miskin dalam materi namun kaya dalam iman. Ia anak terakhir dari enam bersaudara, namun tiga diantara-nya meninggal ketika masih kecil. Saudarinya, Santina, menjadi seorang biarawati. Santina ini juga dikenal kekudusan hidupnya, sedang dalam proses beatifikasi. Saudaranya Luigi, mengikuti jejaknya masuk kongregasi Salesian sebagai seorang bruder dan meninggal sebagai seorang misionaris di Piura, Peru.
Kehilangan Ayahnya
Pada tanggal 5 April 1882, Vincenzo kehilangan ayahnya. Ia sendiri tak bisa mengingat tentang ayahnya. Yang diketahui dari masyarakat pada umumnya, ayahnya adalah seorang pekerja harian. Sebulan setelah kematiannya, Cimatti cukup beruntung dapat bertemu dengan ‘ayah keduanya’ yakni Don Bosco. Don Bosco yang pada saat itu mengunjungi anak-anaknya yang tinggal di Faenza dan memberikan konferensi di Gereja “Servites” untuk memperkenalkan karyanya dan untuk mengurangi kecurigaan terhadap Don Bosco dan karyanya yang terjadi saat itu. Mama Rosa, membawa Vincenzo hadir saat konferensi tersebut. Perkataan Don Bosco mampu meyakinkan dan menggerakkan jiwanya, sehingga Ia mengangkat Vincenzo dan berkata,”Vincenzo, lihat Don Bosco! Lihat Don Bosco! Dan Vincenzo melihat Don Bosco dan kelembutannya membuat hatinya tertarik, terkesan. Seluruh hidup Vincenzo diinspirasi oleh Don Bosco, Ia ingin menjadi ‘copy’ dari orang kudus ini. Ia ingin menjadi “Don Bosco” yang baru. Di tahun-tahun berikutnya, Vincenzo terdengar mengulang dengan emosional: “ Saya tetap melihat wajahnya dalam pikiranku…. Saudaraku Luigi di sana juga, dan saat itu lah kami berdua menjadi anak-anak Don Bosco.
Oratori Salesian
Vincenzo menghadiri Oratori Salesian dengan saudaranya, Luigi. Biasanya ia duduk dipinggir dan ditemani oleh Paolo Bassignana, Pastor Salesian yang terkenal di Faenza. Ia bercerita saat ia ke sebuah sekolah TK di kota. “Saudariku Santina menemaniku ke sana. Sebelum pulang ia selalu mengajakku ke gereja ke altar Maria Menderita, untuk berdoa.” Dia bersekolah selama dua tahun di sekolah umum. Selama bersekolah, terlebih saat kehadiran Giovanni Pascoli, Penyair, Vincenzo membaca puisi dengan bagus, ia menjiwai puisi tersebut. Ia masuk asrama Salesian di Faenza pada tanggal 1 Oktober 1888 dan tinggal sampai akhir tahun ajaran sekolah 1894-95. Selama tahun-tahun tersebut dia juga selalu mendapatkan rangking teratas di kelasnya dan dia selalu dihargai karena tingkah laku dan kepribadiannya, yang mendekatkan setiap orang padanya.
Bakat Musik Vincenzo
Vincenzo mempunyai bakat musik, mempunyai suara yang merdu, sehingga sering menyanyi bersama (kor), bahkan menjadi penyanyi solo. Orang menyebutnya, ”malaikat dengan suara sopran yang membuat orang meneteskan air mata” ketika menyanyi, “Ia seakan berubah.” Sehingga orang selalu memberikan tepuk tangan, bahkan ketika menyanyi di gereja.
bersambung...
Posting Komentar