Page Nav

HIDE

Latest Quotes

{quotes} {latest}

Ads Place

Aku percaya, ya Tuhan! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!

  Senin - Pekan Biasa VII Mrk. 9:14-29 “Saya sudah berdoa, namun tak ada perubahan apapun!”. Pernahkah Anda mendengar keluhan orang demikian...


 

Senin - Pekan Biasa VII

Mrk. 9:14-29



“Saya sudah berdoa, namun tak ada perubahan apapun!”. Pernahkah Anda mendengar keluhan orang demikian? Saya yakin Anda pernah mendengarnya, seperti saya juga sering mendengarnya. Kita semua pernah mendengar keluhan orang yang ‘gelisah’ dalam iman semacam ini.


Injil yang kita renungkan hari ini, tampaknya juga dalam situasi demikian. Yesus yang turun dari gunung dimana ia menampakkan kemuliaannya, harus berjuang untuk menyembuhkan seorang anak yang kesurupan. 


Para muridnya tak mampu untuk mengusir setan tersebut. Mengapa? Padahal bukankah mereka telah diberi kuasa untuk mengusir setan, menyembuhkan orang sakit. Apakah kuasa itu terbatas sifatnya? Atau apakah kuasa itu hilang? Apakah kuasa itu hanya untuk sekali pakai? 


Tampaknya hal itu terjadi, karena para murid mulai lebih mengandalkan dirinya sendiri dan mulai lupa bahwa kuasa Yesus lah yang bekerja dalam diri mereka.


Hal demikian sangat mungkin terjadi juga pada diri kita, para muridnya saat ini, ketika kita mulai lebih mengandalkan diri kita daripada percaya sepenuhnya pada kuasa Allah. Kadang ada kecenderungan bahwa koor yang bagus, pakaian dan perlengkapan misa yang indah lebih kita andalkan daripada  percaya pada kuasa Roh Allah. Kita bisa juga tersesat ketika mengandalkan organisasi semata daripada kuasa Allah dalam evangelisasi. Seperti yang terjadi pada orang tua dari anak yang kerasukan tersebut. Kita kurang percaya pada kuasa Allah, padahal hal tersebut adalah yang paling mendasar atau terpenting.


Akhirnya, Yesus mengusir roh jahat dan mengingatkan bahwa roh macam ini hanya bisa diusir dengan doa. Kita sungguh perlu doa. Doa bukan sebuah hal yang menjadikan kita mempunyai kekuatan magic. Namun doa yang sungguh memampukan orang beriman untuk membaharui iman kepada Allah. Bahkan dalam keadaan sulit pun, doa belum tentu membalikan keadaan, namun disadari sangat efektif membaharui iman kita kepada Allah. Menjadikan orang beriman semakin berserah kepada kuasa Allah dan mempercayakan segala sesuatunya sesuai waktu dan kehendak Allah.


Ketika orang beriman menjadi enggan berdoa dengan berserah dan melihat segala sesuatu dalam ‘kaca mata Allah’, mulailah petualangan diri dan bertumpu pada kekuatan manusiawi.


Banyak hal yang bisa dinalar, namun lebih banyak lagi hal yang dapat dimengerti dengan iman dalam hidup manusia. 


 "Aku percaya, ya Tuhan! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!" 



Tidak ada komentar

Advertisement