Page Nav

HIDE

Latest Quotes

{quotes} {latest}

Ads Place

Pengalaman Tiga Murid Terdekat Yesus

Sabtu Pekan Biasa VI Mrk. 9:2-13 Mendengarkan Dia. Ilustrasi dari Katolisitas.org Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan u ...

Sabtu Pekan Biasa VI

Mrk. 9:2-13


Mendengarkan Dia. Ilustrasi dari Katolisitas.org

Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan u  itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." (Mrk. 9:7)


Hanya tiga orang murid yang diajak Yesus dalam teks ini, yakni Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Memang mereka bukan yang terbaik, namun mereka setia sampai akhir hidupnya. Di hadapan mereka, Yesus berubah wujudnya menjadi penuh kemuliaan dengan pakaian yang sangat putih berkilat-kilat (2-3). Lalu, Elia dan Musa kelihatan berbicara dengan Yesus. Saking takutnya, Petrus tidak tahu harus berkata apa. Di saat itu, muncul keinginan Petrus untuk mendirikan kemah bagi mereka (4-6). Saat itu terdengar suara Allah dari dalam awan yang menyatakan Yesus sebagai Anak-Nya (7). Sekejap semuanya hilang dan yang tersisa hanyalah Yesus beserta ketiga murid-Nya (8).

Pasca peristiwa itu, Yesus melarang mereka menceritakan kepada siapapun hingga kebangkitan-Nya. Kelihatannya mereka tidak paham ungkapan Yesus mengenai "bangkit dari antara orang mati" (9-10). Kemudian mereka menanyakan penggenapan tentang kedatangan Elia. Mereka berpikir Elia akan hadir lagi dalam bentuk fisik. Sebenarnya hal itu menunjuk pada semangat seperti Elia (11-13). Ketidakpahaman yang sama dari orang-orang lain membuat Sang Mesias menderita. Semua itu terjadi seperti telah dinubuatkan oleh para nabi Allah.


Yesus Memilih Orang-orang Tertentu

Yesus Kristus adalah TUHAN. Dia memilih orang-orang tertentu dan diberi kesempatan untuk melihat serta mendengar hal yang tidak dapat dilihat dan didengar oleh khalayak ramai. Orang-orang pilihan ini harus mengerjakan tugas dan menanggung penderitaan yang lebih berat dari orang-orang lain. Misalnya, Petrus dan Yakobus harus mati secara tragis, sedangkan Yohanes hidup lebih lama dari yang lain untuk mencatat dan menyampaikan wahyu Tuhan kepada semua orang. Apapun pengalaman rohani yang dialami seyogianya tidak membuat kita menjadi sombong rohani.


Persoalan "Mendengarkan"

Dalam ayat 7 dalam perikop kita hari ini tertulis: “Inilah Anak-Ku yang Ku kasihi, dengarkanlah (Yunani: akouete) Dia”.

Dalam terjemahan Inggris, beberapa terjemahan memilih kata ‘hear’  dan beberapa lainnya memilih kata ‘listen’ untuk kata Yunani: akouete.

Menarik untuk kita ketahui bahwa kata akouete memiliki kata kerja dasar akouo, kata yang dari situ kita mengenal kata akustik (acoustics, suatu ilmu Fisika tentang getaran suara). 

Dan persoalan yang terjadi masih tetap sama: banyak orang yang bergumul dengan pilihan ‘hanya mendengar saja’ atau ‘benar-benar mendengarkan’ perkataan Yesus.

Bersyukur dan Mendengarkan

Bersyukur kepada Tuhan yang telah memilih kita dan memercayakan berita kebenaran-Nya. Pelajari firman Tuhan dengan tekun agar dapat memahami semangat dan setiap peristiwa yang tercatat di dalamnya.

Tidak ada komentar

Advertisement