Dipanggil untuk Diutus
Daftar Isi
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Dalam Injil Markus 3:13-19, kita membaca tentang Yesus yang naik ke atas bukit dan memanggil murid-murid yang Ia kehendaki untuk menjadi rasul-Nya. Dari banyak pengikut, Yesus memilih dua belas orang dengan tugas yang jelas: "untuk menyertai Dia, untuk diutus memberitakan Injil, dan untuk memiliki kuasa mengusir setan."
Perikop ini mengajarkan tiga pesan penting bagi kita, yang juga dipanggil untuk menjadi murid Kristus:
1. Yesus memanggil kita secara pribadi
Yesus memanggil dua belas murid secara langsung, menyebut mereka dengan nama. Hal ini menunjukkan bahwa panggilan Tuhan adalah sesuatu yang pribadi. Tuhan mengenal kita secara mendalam dan memanggil kita masing-masing sesuai dengan rencana-Nya. Tidak ada seorang pun yang tidak dipandang penting oleh Tuhan. Kita diundang untuk merespons panggilan ini dengan hati yang terbuka, menyadari bahwa kita dipilih untuk sebuah tujuan mulia.
2. Dipanggil untuk menyertai Yesus
Tugas pertama yang diberikan Yesus kepada para rasul adalah "untuk menyertai Dia." Sebelum kita diutus, kita perlu tinggal bersama Yesus, mengenal-Nya, dan membangun hubungan yang erat dengan-Nya melalui doa, sabda-Nya, dan sakramen. Tanpa hidup yang berakar pada Kristus, kita tidak akan mampu menjalankan tugas perutusan kita dengan setia dan efektif.
3. Diutus untuk melayani dan menjadi saksi
Yesus mengutus para murid untuk memberitakan Injil dan mengusir roh jahat. Ini menunjukkan bahwa panggilan kita sebagai murid Kristus bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk melayani sesama. Kita dipanggil untuk menjadi saksi kasih Allah, membawa harapan, damai, dan terang ke dalam dunia yang sering diliputi kegelapan. Pelayanan ini mungkin tidak selalu mudah, tetapi Tuhan yang memanggil kita juga memberi kita kuasa dan rahmat yang cukup.
Penutup:
Saudara-saudari, perikop ini mengingatkan kita bahwa setiap orang dipanggil untuk hidup sebagai murid Kristus. Panggilan itu dimulai dengan tinggal bersama Yesus, lalu berkembang menjadi perutusan untuk membawa kasih-Nya ke dunia. Mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah kita sudah mendengar dan merespons panggilan Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita sudah memberi diri untuk diutus dan melayani sesama dengan kasih?
Semoga kita selalu setia dalam panggilan kita dan menjadi saksi yang hidup bagi Injil di mana pun kita berada.
Amin.
Posting Komentar