Setiap Orang Dipanggil untuk Menjadi Suci

Daftar Isi



Pesta Santo Fransiskus dari Sales

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini, Gereja merayakan Pesta Santo Fransiskus dari Sales, seorang santo yang luar biasa, dikenal sebagai pelindung para penulis, jurnalis, dan guru, sekaligus teladan kesucian dalam kehidupan sehari-hari. Santo Fransiskus dari Sales meninggalkan warisan spiritual yang sangat kaya, terutama dalam mengajarkan kita bagaimana menjalani hidup kudus dalam keadaan apa pun.

Salah satu ajarannya yang paling terkenal adalah bahwa setiap orang dipanggil untuk menjadi kudus, apa pun profesi atau status hidupnya. Ia menulis dalam bukunya Filotea, Jalan kepada Hidup Saleh, bahwa kesucian tidak hanya untuk para imam, biarawan, atau biarawati, tetapi juga untuk para pekerja, ibu rumah tangga, pedagang, bahkan para pemimpin politik. Kesucian, kata Santo Fransiskus, dimulai dari kehidupan sehari-hari yang penuh kasih, kesabaran, dan kesetiaan kepada Tuhan.

Dalam sabda Allah hari ini Yesus memanggil keduabelas murid:"Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injildan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan..." 

Ada kerjasama antara Yesus yang memanggil dan orang-orang yang dipanggil, mereka 'datang kepadaNya'. Dalam perikop ini sepertinya tanpa diskusi, tanpa pergumulan... walau dalam perjalanan kemudian ternyata ada pergumulan dan bahkan ada pengkhianatan..

Dalam hidup orang kudus yang kita rayakan hari ini, dalam panggilannya pun terdapat pergumulan... dari keluarga..dalam perutusan yang juga tidak mudah, pengalaman ditolak dan diremehkan..

Sabda Yesus, “Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” menurut saya cocok dan dihidupi oleh Santo Fransiskus. Ia menghidupi ajakan ini dengan penuh kelembutan. Ia menghadapi tantangan besar dalam hidupnya, termasuk ketika ia berkhotbah di wilayah yang penuh konflik agama. Namun, dengan kesabaran dan kasih yang lembut, ia memenangkan banyak hati untuk kembali kepada Tuhan.

Santo Fransiskus juga mengajarkan kita untuk selalu mencintai kehendak Allah, apa pun situasi yang kita hadapi. Ia sering berkata, "Bunga yang paling indah di taman adalah bunga yang mekar di tempat Allah menanamnya." Artinya, kita dipanggil untuk setia di mana pun Tuhan menempatkan kita, baik dalam sukacita maupun penderitaan.

Hari ini, marilah kita meneladani Santo Fransiskus dari Sales dengan menjalani hidup yang lembut, penuh kasih, dan sabar. Kita mungkin menghadapi banyak tantangan, tetapi seperti Santo Fransiskus, kita diajak untuk percaya bahwa kasih Tuhan selalu menyertai kita.

Semoga melalui perantaraan Santo Fransiskus dari Sales, kita semakin bertekun dalam panggilan kita masing-masing, mencintai Tuhan dan sesama dengan hati yang lembut. Amin.



Posting Komentar