Aku Percaya. Tolonglah Aku Yang Tidak Percaya ini...

Daftar Isi



Pengantar

Sabda Tuhan hari ini menceritakan kegagalan para murid yang tak mampu mengusir roh jahat yang merasuki seorang anak yang menjadikannya bisu. Ketidakmampuan para murid membuat Yesus menegur mereka dengan menyebut sebagai angkatan yang kurang percaya, karena "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa." Namun di lain pihak kita 

Akan mendengarkan pengakuan rendah hati dari orang tua dari anak yang kerasukan dengan mengatan “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini”.

Mari kita mohon kepada Tuhan seperti seorang ayah yang anaknya kerasukan itu, memohon agar kita yang percaya  mempunyai kepercayaan yang sungguh-sungguh kepada Allah. ["Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"]


#######


Saudara/i yang terkasih, seringkali kita menghadapi situasi yang sepertinya tanpa solusi, situasi yang tanpa harapan, membuat kita putus asa. Keadaan menjadi lebih sulit bila  orang-orang yang seharusnya mampu menolong kita, ketika kita datang padanya, kita tidak mendapatkan solusi seperti yang kita harapkan. Kita tidak mendapatkan pemecahan persoalannya. Orang-orang yang biasanya menjadi sandaran kita, tidak memberi solusi atas persoalan yang kita hadapi. 

Masih mending [baik] kalau mereka hanya tak mampu membantu, namun bisa jadi justru mereka yang tak mampu membantu itu, masih menyalahkan kita atas persoalan yang kita hadapi. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula.  

Kesulitan hidup bisa datang tiba-tiba, padahal mungkin kita baru saja mendapatkan banyak anugerah, banyak kenikmatan, kemudahan dalam hidup, namun tiba-tiba mengalami cobaan, tantangan, kesulitan, entah apapun bentuknya. 


#######


Keputus Asaan

Kalau kita perhatikan dengan seksama, situasi tanpa harapan, putus asa ini juga tercermin dalam bacaan INJIL hari ini. Setelah turun gunung, setelah Yesus menampakan kemuliaannya, Yesus menemukan situasi yang berisi keputusasaan: Keputusasaan dari ayah yang anaknya kerasukan, dan mungkin juga keputusasaan dari para murid yang tak mampu untuk mengusir roh jahat yang merasuki anak tersebut, padahal sebelumnya mereka berhasil [7;13]. Bahkan ada kadar keputusasaan yang ditempatkan dalam mulut Yesus, "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"

Lepas dari Yesus yang mampu mengusir roh jahat, kita bisa belajar bersama para murid, agar mampu mengusir roh jahat yang ada dalam hidup kita. 

Dalam Kitab Suci, Roh Jahat itu punya banyak nama, Bapa segala dusta, Kuasa gelap, Lewiatan, Malaikat jurang maut, Musuh, Naga merah padam yang besar, Pencoba, Pendakwa saudara-saudara. Pendusta, Penghulu dunia yang gelap bahkan ada Legion.  Dan roh jahat itu juga punya banyak nama dalam hidup kita sehari-hari; dusta, permusuhan, perpecahan, tipu muslihat, dunia gelap..dll, segala hal yang menghalangi manusia untuk berjumpa dengan Allah. 

Iman dan Doa

Dan pengusiran Roh itu hanya bisa dilakukan bila kita beriman dan berdoa. 

Di Jaman injil Markus ditulis, setan itu begitu nyata dalam “sebutan Legion” satuan tentara Romawi (5000) orang. Legion yang sungguh membuat orang takut, hanya iman kepada Allah yang bisa membebaskan mereka. Kalau tak punya iman yang kuat mereka tak akan bertahan sebagai orang kristiani. 

Dijaman Kita 

Dijaman kita pun bila kita tak punya iman yang kuat, bisa jadi kita mengalami ketakutan dan memilih untuk meninggalkan Allah. Hanya iman yang dipupuk dalam pengalaman doa memampukan kita, menguatkan kita. Bukankah iman juga merupakan anugerah, oleh saudara/i terkasih mari kita bersama orang tua itu yang memohon kepada Tuhan, untuk kesembuhan anaknya memohon pertolongan kepada Allah “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini”.

Juga kita mohon bantuan Maria, Bunda Yesus untuk memberikan kepada kita kekuatan dalam teladannya. Maria yang kuat walau dalam kepahitan dan selalu mempunyai hati yang dalam bagaikan lautan, yang selalu berserah kepada Allah.






Posting Komentar