Melihat Tuhan Dalam Hukum dan Perintah-Nya,...

Daftar Isi





"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."

Kita bisa bersikap acuh tak acuh terhadap hukum dan peraturan karena kita hanya melihatnya sebagai larangan (hal-hal yang tidak boleh kita lakukan) 

Lalu kadang dengan mudah mencari cara dan sarana untuk menyiasatinya atau bahkan melakukan pelanggaran dan berusaha agar tidak tertangkap dan dihukum karenanya.

Jika demikian halnya, maka kita hanya menaati hukum secara harfiah. Namun, bagaimana dengan roh hukum? Dan apa yang dimaksud dengan roh hukum? Dalam bacaan pertama, kita mendengar tentang perintah-perintah yang diberikan Tuhan kepada Musa untuk disampaikan kepada umat.

Namun, kita juga mendengar satu frasa yang diulang-ulang dan disisipkan di antara setiap rangkaian perintah, yaitu: Akulah Tuhan.

Artinya, di balik hukum dan perintah yang diberikan, ada pula Pemberi Hukum, Pemberi Perintah.

Oleh karena itu, ketika kita melanggar hukum dan menentang perintah, maka Tuhan Allah-lah yang tidak kita taati dan lawan.

Dalam Injil, Yesus menempatkan semangat Hukum dalam bentuk-bentuk dasar kasih seperti memberi makan yang lapar dan memberi minum yang haus, menyambut orang asing dan memberi pakaian kepada yang telanjang, merawat yang sakit dan mengunjungi mereka yang dipenjara.Namun, ini bukan sekadar tindakan kasih kepada mereka yang membutuhkan. Yesus menjelaskan dengan sangat jelas bahwa apa pun yang dilakukan, atau tidak dilakukan, penerimanya adalah Tuhan.

Semoga mata kita terbuka selama masa Prapaskah ini untuk melihat Tuhan dalam hukum dan perintah, dan juga dalam semua orang


Posting Komentar