Hidupmu Adalah Apa Yang Kamu Pikirkan
Hidupmu Adalah Apa Yang Kamu Pikirkan
Saudara-saudari, apa yang sedang Anda pikirkan saat ini? Tolong pikirkan sesuatu yang baik dan bermanfaat supaya hidupmu menjadi lebih bermakna dan berbuah. Jika memikirkan sesuatu yang negatif, kamu meracuni hidupmu dengan pikiranmu, hidupmu akan menjadi kering dan menyedihkan…Akh Apa benar demikian? Soal percaya atau tidak itu urusan lain, namun saya tugas saya adalah mengajak menuju kebaikan.
Banyak buku, terlebih buku Buddhisme dan Self Help, mengajarkan tentang betapa besarnya kekuatan pikiran manusia. Sekedar menyebut judul buku buku tersebu: You Become What You Think, You Are What You Think, You Become What You Think.. atau bahkan ada yang melanjutkan dengan, What You Think You Become, What You Feel You Attract, What You Imagine You Create..
Kalau boleh saya menyimpulkan secara sederhana, pikiran kita mempengaruhi hidup kita. Kita hidup selalu dengan bias prasangka. Prasangka, yang muncul dari pengolahan pengalaman oleh pikiran kita. Prasangka (baik dan buruk) yang kita bangun dari pengalaman hidup kita dengan orang lain.
Dan ia pun diadili oleh tuannya dengan pikirannya
Hamba yang mendapatkan satu mina itu menganggap tuannya sebagai manusia yang keras. Ia berprasangka, menyimpulkan berdasarkan pengalaman hidupnya bahwa tuannya adalah “manusia yang keras” bahkan ia merasakan dan mengungkapkan ketakutannya. Ia mengatakan, ‘Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur’.
Dan ia pun diadili oleh tuannya dengan pikirannya.. Dan disebut sebagai hamba yang jahat.
Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tau, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur. Jika demikian mengapa uangku tidak kau berikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya’
Rupanya pikiran kita mempengaruhi hidup kita, maka tak mengherankan banyak orang mengajak kita untuk berpikiran baik, supaya mempunyai hidup yang baik.
Dalam kitab Wahyu keempat makluk digambarkan mengenai makluk dengan tampang yang aneh yang selalu memuji Tuhan siang dan malam dengan mengisi mulutnya dengan kudus kudus lah Tuhan Allah Yang Maha Kuasa, bukan dengan prasangka buruk akan orang lain seperti hamba yang ketiga. Hamba yang jahat itu.
Hemm… dalam cerita Yesus katanya ada 10 hamba, baru diceritakan tiga… tujuh lainnya kemana?
Jangan-jangan kita salah satunya.. Kalau benar demikian, semoga saja kita menjadi hamba yang baik, yang meneladan Yesus dalam hidupnya.
Yesus yang masih dalam perjalanan ke Yerusalem untuk memenuhi kehendak Bapa-Nya masih sempat berbuat baik, (tepatnya selalu berbuat baik walau tak selalu mendapatkan balasan yang baik) menyembuhkan si buta, mempertobatkan Zakheus dll. Yesus mewartakan Kerajaan Allah Bapanya… sampai titik akhir hidupnya.
Berapapun mina dipercayakan kepadamu, usahakanlah dengan cara terbaik, untuk mendapatkan hasil yang terbaik pula...
Posting Komentar